Mungkin kamu sudah sering mendengar
orang-orang berkomentar tentang betapa bagusnya bokeh dalam suatu foto tapi
masih bertanya-tanya, “Apaan sih bokeh?” Ini adalah kata yang diadaptasi dari
bahasa jepang (暈け
atau ボケ - boke) yang artinya “samar”
atau “kabur (blur)”. Dalam dunia fotografi, bokeh adalah lingkaran-lingkaran
cahaya lembut hasil blurring pada background suatu foto. Pernahkah
kamu memotret suatu objek tapi kemudian hasilnya tidak jelas karena
background-nya terlalu tajam dan ramai sehingga menenggelamkan fokus ke objek
itu sendiri lalu berharap backgroundnya bisa lebih lembut? Atau mungkin melihat
foto seperti di bawah ini dan dalam hati berkata, “Bagus, iiiih… pengen bisa
motret kayak gitu.” Nah, sekaranglah saatnya mulai belajar tentang bokeh.
bokeh yang cantik dari Eck Danger
Pertama, kamu harus memahami tentang
DOF (Depth Of Field). Dalam suatu foto selalu ada bagian yang fokus dan tidak.
Nah, area yang tampak fokus dan jelas ini disebut DOF. Biasanya bagian
background keluar dari fokus dan disinilah bokeh tampil. Ia mengubah cahaya
yang muncul menjadi bentuk-bentuk lingkaran dengan pinggiran yang halus. Jadi,
bokeh hanya akan sukses dibuat jika DOF-nya dangkal (shallow depth of field)
yang berarti subjek harus benar-benar terfokus sementara backgroundnya hanya
blur. Syarat pertama untuk menghasilkan blur yang bagus adalah bukaan aperture (tempat
keluar masuknya cahaya pada lensa) yang besar. Semakin tinggi angka
aperture-nya, semakin besar dan bundar bokehnya. Yang kedua, tentu saja, harus
ada titik-titik cahaya di bagian background. Jika kamu menggunakan backdrop
polos (kain, tembok, dan sejenisnya) tidak akan ada bokeh dalam fotomu.
Lalu, pertanyaan yang sering muncul
dari fotografer pemula adalah; bisakah saya mendapatkan bokeh dengan
menggunakan kamera saku? Jawabannya, bisa (horeee!) TAPI, butuh lebih banyak
kerja keras karena kebanyakan kamera saku dibuat untuk bekerja dengan mode auto
(tinggal jepret) sehingga settingnya tidak bisa diatur secara manual. Kalau
kamu sudah mulai menggunakan kamera dSLR,
pengaturannya akan lebih mudah. Untuk mendapatkan bokeh yang bagus, kamu harus
memastikan:
- Ada titik-titik cahaya di bagian background (lampu mobil di malam hari, cahaya dari sela-sela daun, lampu hias warna-warni, dan semacamnya)
- Membuka aperture selebar yang lensa kamu bisa buat
- Jarak kamera dengan objek atau foreground dibuat dekat
- Jarak foreground dengan cahaya di background dibuat cukup jauh
bokeh dari lampu-lampu mobil yang
saya foto ketika menunggu lampu hijau menyala di suatu perempatan
Dengan dSLR, kamu bisa mengatur
setting seperti ini:
- Putar pengaturan kamera ke mode A atau Av untuk Aperture Priority
- Pilih angka aperture (f) terkecil – pada kamera Nikon D3100 saya yang menggunakan kit lens, angka terkecilnya adalah f3.5 (biasanya sama pada semua kit lens)
- Pindahkan lensa ke mode fokus manual, lalu atur hingga ke titik terdekat
- Gunakan zoom pada lensa sampai kira-kira ada di sekitar 50mm (pada lensa saya hanya bisa sampai 55mm)
- Bidik titik-titik cahaya (dengan atau tanpa foreground)
- Jepret!
Sangat mudah. Selanjutnya, mungkin,
menggunakan tripod untuk memastikan bentuk lingkaran yang bagus dan tidak
goyang. Tapi kadang-kadang dengan pengaturan yang baik sekalipun, bokeh tidak
terbentuk sempurna karena beberapa lensa (terutama kit lens yang memang tidak
mahal) tidak memungkinkan bukaan aperture yang
besar dan bentuk aperture bladenya kaku.
Sekarang, kita lihat bagaimana
membuat bokeh dengan menggunakan kamera saku. Sedikit sulit karena pengaturan
diatas tidak bisa dilakukan kalau kamera kamu sepenuhnya auto. Tapi, kita bisa
coba langkah-langkah berikut:
- Matikan flash (forced off, sehingga sesedikit apapun cahaya yang ada, flash tidak akan muncul. Karena flash akan mengisi kekurangan cahaya yang berarti menghilangkan lingkaran-lingkaran bokeh)
- Atur ISO ke angka 200 (untuk “memaksa” kamera membuka aperture selebar mungkin dengan asumsi cahaya yang ada hanya sedikit tapi shutter speednya tetap cepat)
- Stabil-kan kamera (gunakan tripod, letakkan kamera di meja, atau manfaatkan Image Stabilizer kalau tersedia di kamera kamu)
- Pindahkan ke mode MACRO
- Kalau kamu hanya akan membuat foto bokeh, bidik sumber cahaya lalu letakkan sesuatu yang kecil dan terang (sepotong kertas putih, sebatang pinsil putih) di depan lensa. Tekan shutter button separuh jalan, untuk membuat kertas atau pinsil tadi menjadi fokus dan cahaya di belakangnya blur. Pindahkan kertas/pinsil, tekan shutter button sepenuhnya.
- Kalau kamu menggunakan objek sebagai foreground, ini akan lebih mudah. Tinggal fokuskan saja pada objek tadi, dengan syarat jaraknya ke titik-titik cahaya cukup jauh.
Setelah membaca tutorial sederhana
ini, coba langsung praktekkan. Kalau hasilnya belum memuaskan, coba lagi dan
lagi. Pilih sumber cahaya yang berbeda-beda setiap kali. Kalau sudah sukses
dengan background bokeh, coba bereksperimen membuat foreground bokeh. Semoga
cukup membantu kamu dalam memahami apa itu bokeh sekaligus membuatnya sendiri,
ya.
Happy blurring!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar