Sabtu, 31 Mei 2014

Keistimewaan Lensa Prime 50 mm

7 Keistimewaan Lensa Prime 50mm

Sebuah lensa dengan focal length fixed sepanjang 50mm ini sebenarnya sangat mirip secara focal length dengan saat kita menggunakan lensa kit 18-55mm yang dizoom maksimal. Bagi kamera crop, lensa prime 50mm adalah sebuah lensa tele pendek sementara bagi kamera full frame, lensa ini adalah lensa standar.

Jika anda belum pernah menggunakan lensa ini, mungkin akan timbul pertanyaan: buat apa membeli sebuah lensa yang tidak bisa dizoom dan memiliki focal length canggung? 50mm?? kenapa tidak lensa lebar atau lensa tele sekalian?. Apalagi jika anda sudah terlanjur memiliki lensa kit dimana focal length 50mm termasuk didalamnya.
Ternyata oh ternyata, sebuah lensa 50mm adalah sebuah lensa fantastis dan sangat berguna, tidak percaya?. Mari kita ketahui 7 keistimewaan lensa prime 50mm:

1. Cepat

Lensa prime 50mm memiliki aperture maksimal yang memungkinkan kita memotret di kondisi minim cahaya. Dengan bukaan maksimal f/1.8 atau f/1.4, kita masih bisa memotret di kondisi remang saat lensa lain sudah menyerah.
Sebagai contoh, lensa Canon EF 50mm f/1.4 memiliki aperture maksimal di posisi f/1.4. Sementara lensa kit 18-55 mm memiliki apeture maksimal di posisi f/5.6. Dari hitungan stop, maka lensa prime 50mm f/1.4 memiliki 4 stop lebih cepat dibanding lensa kit tadi (apa itu stop dalam fotografi?).
4 Stop adalah jumlah yang sangat banyak. Ini artinya anda bisa memotret tanpa bantuan flash saat mulai remang, atau juga bisa menghasilkan foto bokeh yang sangat bagus.

2. Performa Optik Sangat Bagus

Kualitas gambar yang dihasilkan dari lensa 50mm, bahkan yang murah sekalipun (50mm f/1.8 misalnya) biasanya sangat tinggi. Lensa ini membantu anda menghasilkan foto yang lebih tajam dan juga berarti anda tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk menghasilkan foto yang bagus.
Lensa prime 50mm sudah ada sejak puluhan tahun lalu yang artinya produsen lensa sudah sangat berpengalaman dengan lensa ini. Ditambah lagi desain dan susunan optik didalamnya relatif lebih simpel dibanding lensa lain, apalagi jika dibandingkan lensa zoom. sebuah lensa prime 50mm murah sekalipun bisa memberi anda kualitas foto yang tajam, renyah sekaligus bebas chromatic aberration.

3. Bisa berfungsi Sebagai Lensa Portrait di Kamera Crop

Di kamera crop dengan crop factor 1.5, lensa prime 50mm memiliki panjang focal efektif 75mm (50 x 1.5). Ini artinya jika anda memiliki kamera DSLR crop, maka anda sudah memiliki lensa tele pendek yang ideal untuk foto portrait.


4. Tanpa Zoom alias Fixed

Sudah jelas sih kalau lensa prime adalah lensa fixed alias tidak bisa dizoom. Untuk mengubah framing sebuah obyek foto, kita harus menggerakkan badan dan kadang kaki. Tanpa disadari, kemampuan komposisi dan pemahaman tabiat anda terhadap lensa ini mulai terbentu secara otomatis akibat kita harus bergerak untuk mendapat angle yang sesuai. Ini jelas sebuah nilai positif.
Keterbatasan tidak bisa zooming membuat kita menjadi lebih kreatif dan lebih melatih mata sekaligus membantu kita memahami aspek penting dalam fotografi: komposisi dan cahaya. Baca lensa zoom versus lensa prime.

5. Enteng

Hampir semua lensa prime 50mm memiliki bobot yang enteng dibandingkan jenis lensa lainnya (well kecuali lensa 50mm f/1.2 L milik Canon). Saat anda harus banyak berjalan atau sedang traveling, faktor bobot menjadi lumayan krusial. Memotret sebaiknya adalah proses yang bisa dinikmati, dan berjalan-jalan membawa lensa sebarat 1 kilo atau lebih adalah proses yang kurang nikmat. Tidak akan terjadi saat anda membawa lensa prime 50mm, enteng dan memotret juga menjadi lebih nikmat.

6. Mudah Disulap Menjadi Lensa Makro

Sebuah lensa prime 50mm adalah lensa idela jika anda ingin memiliki lensa makro tanpa harus membeli lensa khusus makro. Dengan memanfaatkan extension tube (baca caranya disini) atau anda bisa memasangnya dengan terbalik memanfaatkan reverse ring (baca triknya disini), kita menyulap lensa prime 50mm menjadi sebuah lensa dengan kemampuan makro yang kualitasnya sangat bagus.

7. Murah

Lensa prime 50mm adalah sebuah lensa dengan kualitas fantastis dan yang lebih penting lagi harganya sangat terjangkau dibandingkan lensa lain. Anda bisa membeli lensa prime 50mm f/1.8 baik Nikon maupun Canon dengan harga sekitar Rp. 1 Juta.
Nah tunggu apalagi, jadikan lensa ini salah satu pertimbangan sebelum membeli lensa lainnya. Jangan lupa lihat juga bukti kehebatan lensa 50mm disini.

Foto Menakjubkan dengan Lensa Fix Canon 50 mm

Foto Menakjubkan dengan Lensa Fix Canon 50 mm

Lensa 50mm adalah salah satu lensa terbaik yang bisa dibeli saat anda baru memulai hobi fotografi. Rata-rata lensa 50mm memiliki kualitas yang sangat bagus, biasanya memiliki bukaan yang sangat besar sehingga bisa dipakai dalam kondisi kurang cahaya, memiliki kualitas bokeh yang bagus dan harganya relatif terjangkau Canon 50mm f/1.8 saat ini dijual dibawah Rp. 1 Juta , oh satu lagi anda bisa menyulapnya menjadi lensa makro.
Untuk menginspirasi anda betapa hebat lensa satu ini, inilah hasil gambar dengan menggunakan Lensa Fix Canon 50 mm dengan memakai Kamera DSLR Canon Eos Rebel T3






Tips Merawat Kamera DSLR dengan Baik dan Benar

Tips Merawat Kamera yang baik


Siapa yang tidak kenal dengan kamera, anak umur 5 tahun pun di jaman sekarang ini sudah terbiasa memegang kamera. bahkan sekarang ini oleh sebagian orang kamera sudah menjadi bagian hidup mereka. kamera sudah berkembang dari puluhan tahun yang lalu, mulai dari kamera lobang jarum, kamera analog ( masih menggunakan rool film ), sampai Kamera digital atau istilah kerennya Digicam. ukuran kamerapun bermacam macam mulai dari yang kecil ( kamera Pocket ) yang bisa dengan mudah dikantongi sampai dengan Kamera ukuran besar seperti CANON 1Ds Mark III. Bagi anda yang memiliki kamera Walau sudah sangat mahir dalam mengoperasikannya, namun juga sangat perlu di ketahui bagaimana cara merawat kamera dengan benar agar terhindar dari kerusakan dan berumur panjang.
Berikut ini ada sedikit tips tentang cara merawat kamera yang baik, agar kamera anda bisa tetap awet, dapat berfungsi dengan baik dan berumur panjang.
1. Tempat Penyimpanan : Tempat penyimpanan sangat perlu diperhatikan, simpan lah kamera anda di tempat yang sejuk ( tidah terlalu panas dan tidak terlalu lembab ) dan terhindar dari debu. anda bisa membeli Lemari khusus penyimpan kamera tapi harganya masih relatif mahal, untuk alternativ lain anda bisa membeli Lemari kaca / kayu yang lebih murah, pasangkan lampu 5watt di dalamnya dan atur jarak dari lampu ke kamera anda sekitar 40cm agar suhu di dalam almari bisa tetap sejuk. kemudian letakkan beberapa silica gel untuk menghindari jamur.
2. Cara menyimpan : selain tempat penyimpanan cara anda dalam menyimpan kamera juga harus diperkatikan. pastikan posisi anda meletakkan kamera sudah benar, bersihkan lah kamera anda sebelum menyimpannya. untuk penyimpanan dalam waktu yang lama keluarkan lah baterai dari dalam kamera untuk menghindri Over-charger. untuk kamera D-SLR, lepaskan lah kensa sebelum di simpan dan ingat di pasang ” bodyup ” nya pada lensa dan body Kamera. apabila anda membawa kamera dalam bepergian simpanlah kamera anda pada tas khusus tempat kamera atau tas yang memiki lapisan lebut yang lebih tebal dan pas dengan ukuran kamera anda agar terhindar dari goncangan.
3. Hindari sinar Matahari berlebihan : Panas sinar matahari yang berlebihan bisa merusak bagian bagian kamera anda yang terbuat dari plastik dan karet serta komponen elektronik di dalamnya.
4. Hidari Kapur Barus : kapur barus adalah benda yang sangat di takuti oleh kamera, karena kapur barus dapat merusak PBC ( printed circuit board ) yaitu tempat dimana chip elektronik kamera itu terpasang. uap kapur barus juga dapat membuat flek flek pada lensa kamera anda. menurut berita kerusakan pada kamera yang di sebabkan oleh kapur barus sangat sulit diperbaiki dan bahkan mungkin tidak bisa di perbaiki lagi.
5. Hindari Air Laut : Air laut sangat berbahaya bagi kamera, jauhkan kamera dari cipratan air laut, Air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial terhadap kamera ataupun perangkat elektronik yang lainnya. bagi pengguna kamera D-SLR, jangan sekali sekali mengganti lensa di pantai apalagi di laut, karena Uap air laut yang di hembuskan angin dapat masuk ke dalam kamera anda dan membawa butir-butir pasir dan zat garam yang menyebabkan kerusakan pada bagian dalam kamera anda. sehabis hunting di laut atau pantai segeralah bersihkan kamera anda karena butir butir pasir yang mengandung zat garam dapat menyebabkan karat pada bagian kamera yang terbuat dari besi.
6. Bersihkan kamera : Usahakan anda dapat membersihkan selalu kamera anda seusai di gunakan atau setidaknya seminggu sekali. gunakan lap halus khusus kamera atau yang biasanya di pakai mengelap kacamata untuk memebersihkan body dan bagian luar lensa untuk baguian depan lensa dan filternya anda bisa menggunakan tisu basah khusus pembersih lensa. untuk membersihkan debu gunakanlah kuas halus atau kuas rias dan untuk bagian dalam kamera gunakanlah blower khusus kamera. semua peratan di tersebut bisa anda dapatkan di toko kamera terekat di kota anda.
7. Servislah Berkala : Lakukan servis secara berkala jangan tunggu sampai kamera anda rusak baru di servis. servislah kamera anda di tempat yang resmi, apabila anda bukan tukang servis kamera jangan sekali sekali membongkar kamera anda di rumah.
Semoga tips ini bisa berguna….. kalo ada yang kurang mohon di tambahkan ya..

Belajar Bokeh Untuk Photografer Pemula




Mungkin kamu sudah sering mendengar orang-orang berkomentar tentang betapa bagusnya bokeh dalam suatu foto tapi masih bertanya-tanya, “Apaan sih bokeh?” Ini adalah kata yang diadaptasi dari bahasa jepang (暈け atau ボケ - boke) yang artinya “samar” atau “kabur (blur)”. Dalam dunia fotografi, bokeh adalah lingkaran-lingkaran cahaya lembut hasil blurring pada background suatu foto. Pernahkah kamu memotret suatu objek tapi kemudian hasilnya tidak jelas karena background-nya terlalu tajam dan ramai sehingga menenggelamkan fokus ke objek itu sendiri lalu berharap backgroundnya bisa lebih lembut? Atau mungkin melihat foto seperti di bawah ini dan dalam hati berkata, “Bagus, iiiih… pengen bisa motret kayak gitu.” Nah, sekaranglah saatnya mulai belajar tentang bokeh.

bokeh yang cantik dari Eck Danger
Pertama, kamu harus memahami tentang DOF (Depth Of Field). Dalam suatu foto selalu ada bagian yang fokus dan tidak. Nah, area yang tampak fokus dan jelas ini disebut DOF. Biasanya bagian background keluar dari fokus dan disinilah bokeh tampil. Ia mengubah cahaya yang muncul menjadi bentuk-bentuk lingkaran dengan pinggiran yang halus. Jadi, bokeh hanya akan sukses dibuat jika DOF-nya dangkal (shallow depth of field) yang berarti subjek harus benar-benar terfokus sementara backgroundnya hanya blur. Syarat pertama untuk menghasilkan blur yang bagus adalah bukaan aperture (tempat keluar masuknya cahaya pada lensa) yang besar. Semakin tinggi angka aperture-nya, semakin besar dan bundar bokehnya. Yang kedua, tentu saja, harus ada titik-titik cahaya di bagian background. Jika kamu menggunakan backdrop polos (kain, tembok, dan sejenisnya) tidak akan ada bokeh dalam fotomu.
Lalu, pertanyaan yang sering muncul dari fotografer pemula adalah; bisakah saya mendapatkan bokeh dengan menggunakan kamera saku? Jawabannya, bisa (horeee!) TAPI, butuh lebih banyak kerja keras karena kebanyakan kamera saku dibuat untuk bekerja dengan mode auto (tinggal jepret) sehingga settingnya tidak bisa diatur secara manual. Kalau kamu sudah mulai menggunakan kamera dSLR, pengaturannya akan lebih mudah. Untuk mendapatkan bokeh yang bagus, kamu harus memastikan:
  • Ada titik-titik cahaya di bagian background (lampu mobil di malam hari, cahaya dari sela-sela daun, lampu hias warna-warni, dan semacamnya)
  • Membuka aperture selebar yang lensa kamu bisa buat
  • Jarak kamera dengan objek atau foreground dibuat dekat
  • Jarak foreground dengan cahaya di background dibuat cukup jauh

bokeh dari lampu-lampu mobil yang saya foto ketika menunggu lampu hijau menyala di suatu perempatan
Dengan dSLR, kamu bisa mengatur setting seperti ini:
  1. Putar pengaturan kamera ke mode A atau Av untuk Aperture Priority
  2. Pilih angka aperture (f) terkecil – pada kamera Nikon D3100 saya yang menggunakan kit lens, angka terkecilnya adalah f3.5 (biasanya sama pada semua kit lens)
  3. Pindahkan lensa ke mode fokus manual, lalu atur hingga ke titik terdekat
  4. Gunakan zoom pada lensa sampai kira-kira ada di sekitar 50mm (pada lensa saya hanya bisa sampai 55mm)
  5. Bidik titik-titik cahaya (dengan atau tanpa foreground)
  6. Jepret!
Sangat mudah. Selanjutnya, mungkin, menggunakan tripod untuk memastikan bentuk lingkaran yang bagus dan tidak goyang. Tapi kadang-kadang dengan pengaturan yang baik sekalipun, bokeh tidak terbentuk sempurna karena beberapa lensa (terutama kit lens yang memang tidak mahal) tidak memungkinkan bukaan aperture yang besar dan bentuk aperture bladenya kaku.
Sekarang, kita lihat bagaimana membuat bokeh dengan menggunakan kamera saku. Sedikit sulit karena pengaturan diatas tidak bisa dilakukan kalau kamera kamu sepenuhnya auto. Tapi, kita bisa coba langkah-langkah berikut:
  1. Matikan flash (forced off, sehingga sesedikit apapun cahaya yang ada, flash tidak akan muncul. Karena flash akan mengisi kekurangan cahaya yang berarti menghilangkan lingkaran-lingkaran bokeh)
  2. Atur ISO ke angka 200 (untuk “memaksa” kamera membuka aperture selebar mungkin dengan asumsi cahaya yang ada hanya sedikit tapi shutter speednya tetap cepat)
  3. Stabil-kan kamera (gunakan tripod, letakkan kamera di meja, atau manfaatkan Image Stabilizer kalau tersedia di kamera kamu)
  4. Pindahkan ke mode MACRO
  5. Kalau kamu hanya akan membuat foto bokeh, bidik sumber cahaya lalu letakkan sesuatu yang kecil dan terang (sepotong kertas putih, sebatang pinsil putih) di depan lensa. Tekan shutter button separuh jalan, untuk membuat kertas atau pinsil tadi menjadi fokus dan cahaya di belakangnya blur. Pindahkan kertas/pinsil, tekan shutter button sepenuhnya.
  6. Kalau kamu menggunakan objek sebagai foreground, ini akan lebih mudah. Tinggal fokuskan saja pada objek tadi, dengan syarat jaraknya ke titik-titik cahaya cukup jauh.
Setelah membaca tutorial sederhana ini, coba langsung praktekkan. Kalau hasilnya belum memuaskan, coba lagi dan lagi. Pilih sumber cahaya yang berbeda-beda setiap kali. Kalau sudah sukses dengan background bokeh, coba bereksperimen membuat foreground bokeh. Semoga cukup membantu kamu dalam memahami apa itu bokeh sekaligus membuatnya sendiri, ya.
Happy blurring!